Langsung ke konten utama

Ditunggu 34 Tahun, UFO Muncul Di Prancis


 Setelah menunggu selama 34 tahun sejak 1976, satu-satunya landasan pendaratan UFO di Bumi yang dibangun di Ares, dekat Bordeaux, barat daya Perancis, akhirnya kedatangan pesawat dari Mars.

Namun pesawat luar angkasa tersebut adalah palsu yang diciptakan oleh seniman setempat. Tujuannya untuk memancing atau menarik perhatian mahluk luar angkasa agar mau mendarat di tempat tersebut. Sebuah tulisan tercantum di lokasi itu berbunyi: "diciptakan untuk penjelajah alam semesta."

Landasan UFOport itu berbentuk segitiga. Proyek tersebut sering disebut sebagai "Allo Arès, ici UFO." Pembangunan proyek itu digagas oleh teknisi bandara lokal dan pemerhati UFO yang menginginkan Prancis mempunyai tempat khusus untuk pendaratan pesawat luar angkasa agar jika ada mahluk luar angkasa melintasi Bumi, bisa singgah di lokasi itu.

Ide tersebut disukai wali kota setempat. Ia bahkan memutuskan bahwa pengunjung dari luar bumi akan dibebaskan dari pajak bandara, dan bisa mengambil bagian dalam kompetisi boules atau selancar lumpur lokal.

Namun pengamat UFO menganggap serius proyek pembangunan landasan pendaratan untuk UFO itu. Disebutkan, bahwa luar angkasa penuh teka-teki: "Ada dunia di alam semesta ini yang berada di luar batas pemahaman kita."

source: http://takunik.blogspot.com/2010/09/ditunggu-34-tahun-ufo-muncul-di-prancis.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tron

ini film yg sangat seru dan fantastik

Inilah Universitas Waria Pertama di Dunia

Ketika tuntutan persamaan hak sudah dilontarkan dan persamaan persepsi sudah bisa diterima di masyarakat, maka dibentuklah suatu Universitas yang mahasiswanya (mahasiswa atau mahasiswi?)    adalah para pelaku transgender alias waria. Universitas ini ada di Thailand, yang menjadi surga kebebasan transgender tentunya. Pendidikan yang diberikan lebih ke arah pembekalan diri bidang ilmu ketrampilan, seperti Pengembangan Kepribadian, Tata Boga, Tata Busana, Tata Rias. sumber Beritaunik.com

136 Anak Meninggal Setiap Hari

Data Bank Dunia tahun 2008 menunjukkan, sebanyak 50.000 anak Indonesia meninggal dunia karena masalah sanitasi air dalam setahun. Itu berarti rata-rata ada 136 anak yang meninggal setiap hari karena tak terjaminnya kebutuhan air bersih. Pernyataan ini disampaikan Saiful Munir, Sekjen Lingkar Studi Aksi Demokrasi Indonesia (LS ADI), saat unjuk rasa peringatan Hari Air Sedunia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2011). "Kebijakan yang keliru dari pihak pemerintah dalam menyediakan akses air bersih kepada masyarakat menyebabkan banyak anak menjadi korban," kata Saiful. Menurutnya, seharusnya pemerintah bertugas melaksanakan amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945, yang mewajibkan pemerintah memanfaatkan kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat. Itu artinya, pemerintah perlu mengupayakan air bersih gratis bagi rakyat. "Bukannya diprivatisasi sebagaimana terjadi saat ini," tambah Saiful. Muhammad Reza, Koordinator Advokasi Koalisi Rakyat untu...