Langsung ke konten utama

Ditemukan Danau Merah Seperti Darah Di Bengkulu


Warga Kota Pagaralam, Sematera Selatan, Sabtu (4/12), menemukan danau yang permukaan air berwarna merah seperti darah dengan luas enam hektare diperbatasan Provinsi Bengkulu atau sekitar bukit Raje Mandare.

Keberadaan danau ini juga baru dapat dijangkau membutuhkan waktu sekitar dua hari dengan berjalan kaki melewati kawasan hutan dan bukit Rimbacandi, Kelurahan Candi Jaya, Kecamatan Dempo Selatan.

“Kami bersama rombongan sebanya 21 orang termasuk dua para normal melakukan ekspedisi di kawasan Rimbacandi dengan menelusuri tebing, hutan dan perbukitan selama dua hari baru sampai di lokasi danau merah tersebut,” kata Asmidi, warga setempat di Pagaralam.

Dikatakannya, letak danau itu di sekitar perbukitan Raje Mandare perbatasan antara Kota Pagaralam dan Kaur, Provinsi Bengkulu yang terkenal dengan banyak tersimpan berbagai peninggalan bersejarah termasuk candi.

Menurut dia, daerah itu memang banyak hal yang aneh bisa ditemukan, bukan hanya ada danau dengan terlihat permukaan air berwarna merah, tapi juga ada lokasi menimbulkan aroma pandan bila malam hari.

“Namun anehnya meskipun dilihat dari permukaan berwarna merah, tapi ketika air diambil menggunakan tangan diangkat ke permukaan justru warnanya seperti biasa bening dan jernih,” kata dia.

Ia mengatakan, kemudian di daerah bukit Raje Mandare itu kondisi hutanya juga ada keanehan, untuk membedakan apakah daerah tersebut masih tanah Besemah atau bukan bisa dilihat dari pohon kayu.

“Jadi kalau pohon kayu miring ke arah Pagaralam artinya masih masuk wilayah tanah Besemah, sedangkan kalau masuk daerah Bengkulu ia akan berlawanan arah miringnya,” ungkap dia.

Kemudian di daerah itu, semua jenis burung dan hewan hutan yang ada cukup jinak, namun tidak boleh mengeluarkan suara atau berbicara supaya aneka hewan tersebut tidak lari, kata Asmidi.

“Ada hal lain yang kami temukan seperti kelabang raksasa ukuran lebar 30 centimeter dengan panjang 50 cm, burung raksasa dan kerbau yang telinganya ada sarang lebah atau tawon, namun demikian kami tidak tahu apa saja yang tersimpan di daerah bukit Raje Mandare itu,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Senibudaya setempat, Syafrudin, mengatakan daerah Rimbacandi memang masih banyak menyimpan misteri hingga kini masih belum dapat terungkap termasuk keberadaan bukit Raje Mandare yang banyak memiliki peninggalan sejarah termasuk aset pariwisata alam.

Pihak pemerintah setempat untuk melakukan penelitian di daerah itu, terkendala masalah keterbatasan dana serta diperlukan tenaga ahli di bidangnya

sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2011/09/ditemukan-danau-merah-seperti-darah-di.html#ixzz1ZOdl0Ibc

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tron

ini film yg sangat seru dan fantastik

Inilah Universitas Waria Pertama di Dunia

Ketika tuntutan persamaan hak sudah dilontarkan dan persamaan persepsi sudah bisa diterima di masyarakat, maka dibentuklah suatu Universitas yang mahasiswanya (mahasiswa atau mahasiswi?)    adalah para pelaku transgender alias waria. Universitas ini ada di Thailand, yang menjadi surga kebebasan transgender tentunya. Pendidikan yang diberikan lebih ke arah pembekalan diri bidang ilmu ketrampilan, seperti Pengembangan Kepribadian, Tata Boga, Tata Busana, Tata Rias. sumber Beritaunik.com

136 Anak Meninggal Setiap Hari

Data Bank Dunia tahun 2008 menunjukkan, sebanyak 50.000 anak Indonesia meninggal dunia karena masalah sanitasi air dalam setahun. Itu berarti rata-rata ada 136 anak yang meninggal setiap hari karena tak terjaminnya kebutuhan air bersih. Pernyataan ini disampaikan Saiful Munir, Sekjen Lingkar Studi Aksi Demokrasi Indonesia (LS ADI), saat unjuk rasa peringatan Hari Air Sedunia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2011). "Kebijakan yang keliru dari pihak pemerintah dalam menyediakan akses air bersih kepada masyarakat menyebabkan banyak anak menjadi korban," kata Saiful. Menurutnya, seharusnya pemerintah bertugas melaksanakan amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945, yang mewajibkan pemerintah memanfaatkan kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat. Itu artinya, pemerintah perlu mengupayakan air bersih gratis bagi rakyat. "Bukannya diprivatisasi sebagaimana terjadi saat ini," tambah Saiful. Muhammad Reza, Koordinator Advokasi Koalisi Rakyat untu...