Langsung ke konten utama

Pembangkit Tenaga Listrik dari Kulit Durian


Bagi kebanyakan orang, kulit durian akan langsung dibuang usai dimakan. Usut punya usut, kulit durian bermanfaat buat kehidupan manusia. Tengok saja hasil olahan Wildan Sheila Audina, siswi SMA Negeri 2 Kudus, Jawa Tengah. Limbah kulit durian bisa menghasilkan energi alternatif baterai. Termasuk campuran bahan bakar pesawat ramah lingkungan.

Atas prestasi ini, Widan mendapatkan kesempatan mengikuti konferensi anak berbakat se-Asia Pasific di Taiwan, 10 April nanti. Sebanyak
 37 siswa mengikuti kompetisi tersebut
. Guru SMA Negeri 2 Kudus Dwi mengatakan, belum lama ini, apa yang dilakukan Wildan bukanlah merupakan hal besar. Tapi dengan adanya penemuan ini dapat memotivasi teman-teman lain untuk lebih berprestasi.

Proses kreatif pembuatan baterai dimulai dari menumbuk halus kulit tengah durian. Nantinya setelah halus akan dijadikan pasta baterei. Selanjutnya Wildan akan membongkar limbah sisa batu baterei bekas. Usai arang di dalam baterei bekas dibuang, proses selanjutnya adalah memasukan pasta dari tumbukan kulit durian dan ditutup rapat. Dan alat multitester pun akan digunakan Wildan untuk memeriksa kandugan voltase baterei kulit durian.

Alhasil usai dicek di multitester dan kekuatan daya baterei sama dengan baterei baru yakni 1,5 volt. Batu baterei pun siap untuk digunakan untuk menyalakan lampu. Kedua kutub negatif dan positif pun disambung. Tes pun berhasil dan lampu menyala.

Menurut Wildan, memilih kulit durian karena mempunyai kandungan natrium dan kalium yang dapat menghasilkan energi. Hasil racikannya ini dapat menghasilkan energi 1,5 volt dan dapat bertahan lima hari ke depan.

Penelitian ini dijalani Wildan selama satu tahun. Ia dibantu mentor sekolah dan guru. Berdasarkan riset di dunia maya, kandungan dalam buah dan kulit durian yang memiliki banyak kalium dan natrium bisa digunakan untuk campuran bahan alternatif. Seperti batu baterei dan bahan campuran bahan bakar pesawat aftur.


Sumber http://wahw33d.blogspot.com/2012/04/pembangkit-tenaga-listrik-dari-kulit.html#ixzz1rucZQrZv

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tron

ini film yg sangat seru dan fantastik

Inilah Universitas Waria Pertama di Dunia

Ketika tuntutan persamaan hak sudah dilontarkan dan persamaan persepsi sudah bisa diterima di masyarakat, maka dibentuklah suatu Universitas yang mahasiswanya (mahasiswa atau mahasiswi?)    adalah para pelaku transgender alias waria. Universitas ini ada di Thailand, yang menjadi surga kebebasan transgender tentunya. Pendidikan yang diberikan lebih ke arah pembekalan diri bidang ilmu ketrampilan, seperti Pengembangan Kepribadian, Tata Boga, Tata Busana, Tata Rias. sumber Beritaunik.com

136 Anak Meninggal Setiap Hari

Data Bank Dunia tahun 2008 menunjukkan, sebanyak 50.000 anak Indonesia meninggal dunia karena masalah sanitasi air dalam setahun. Itu berarti rata-rata ada 136 anak yang meninggal setiap hari karena tak terjaminnya kebutuhan air bersih. Pernyataan ini disampaikan Saiful Munir, Sekjen Lingkar Studi Aksi Demokrasi Indonesia (LS ADI), saat unjuk rasa peringatan Hari Air Sedunia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2011). "Kebijakan yang keliru dari pihak pemerintah dalam menyediakan akses air bersih kepada masyarakat menyebabkan banyak anak menjadi korban," kata Saiful. Menurutnya, seharusnya pemerintah bertugas melaksanakan amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945, yang mewajibkan pemerintah memanfaatkan kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat. Itu artinya, pemerintah perlu mengupayakan air bersih gratis bagi rakyat. "Bukannya diprivatisasi sebagaimana terjadi saat ini," tambah Saiful. Muhammad Reza, Koordinator Advokasi Koalisi Rakyat untu...